Wednesday, October 25, 2006
Unique Sydney
Siapa bilang di Sydney susah mencari jajanan pasar? Ada banyak variasinya, mulai dari ala Vietnamese, Phillipine, Fiji, Malaysia, Indonesia, China, Jepang dan lain-lain.
Iya, Sydney ada kue lapis ala Vietnam, ada bubur ala Vietnam, ada Kue ala Filipina, ada masakan pakai ketela atau singkong dari Fiji, ada es kachang ala Malaysia, ada risoles n kroket serta dawet ala Indo, ada bakpao & cakwee-goreng-kering-sekali ala China serta tahuk tanpa jahe (cuma dengan air gula). Disini juga ada biskuit dari green tea matcha powder, Pocky, Milky Way, azuki red bean yang manis itu dan makanan kecil lain dari Jepang plus es krim green tea dalam kulit biskuit tipis berbentuk ikan lucu atau bunga dari Jepang yang biasanya di kulkas-kulkas supermarket sini . Ada juga makanan kecil ala Korea seperti yang di film-film Korea serta side dishes seperti kim chi, sea weed, chesnut pudding yang dikasi soy sauce plus sesame oil.
Iya, Sydney emang beraneka ragam. Ada juga macam2 toko roti yang baru-baru ini buka di daerah Chinatown yang bisa jadi tempat kopdaran buat Zsa-Zsa kelak, ga cuman Max Brenner saja yang TOP ;)

Ini dia jajanan pasar ala Vietnam. Yang laen-laen mana? Sabar dongg.. lom sempat difoto karena kelaperan, jadi dah ludes terus selama ini :D

Karena ga ada foto laen yang berhubungan dengan topik makanan, maka dirapel lah topik selanjutnya tapi topiknya masi sama, Sydney emang unik. Setelah makan makanan Korea (liat entry blog dibawah), saya jalan-jalan sama Yvonne memuteri Martin Place.
Ternyata sedang ada 4 pasang pengantin yang mengambil foto-foto dengan latar belakang Martin Place.

Ini pasangan penganten yang ketiga yang saya liat dan jepret. Yang pertama dan kedua ngga sempat di jepret. Perempuannya ga pakai veil, dia pakai semacam tudung kecil di sisi kiri kepalanya.

Ini foto penganten ke-empat. Ga jelas fotonya tapi yang unik adalah tempat saya ngambil fotonya. Tao dimana ga? Di dalam gedung Tiffany's Jewellry, alias tempat perhiasan yang berkelas tinggi itu, yang dipopulerkan oleh Audrey Hepburn. Perhiasan-perhiasan di dalam Tiffany's ternyata desain-nya simple tapi unik dan harganya berkelas juga. Kalung silver saja bisa 100-200 ratus dolar.


Perjalanan berlanjut, ternyata Sydney sedang mengadakan flower festival. Beberapa tempat umum diletakkan bunga-bunga yang membentuk desain lukisan terkenal, ada desain abstrak dan ada desain yang berupa gambar. Sayang saya ngga bisa foto dari atas, susah, jadi ngga bisa nunjukin pattern bunga-bunganya, jadi cuma foto sebagian bunganya saja. Isn't it beautiful?

Pansy berwarna-warni. Ada dari warna orange, kuning, biru, merah, ungu, dll.


Kira-kira beginilah patterns bunga-bunganya. Kalo difoto dari atas baru keliatan pattern yang jelas berupa lukisan-lukisan. Ada papan petunjuk yang menyatakan kalo bunga-bunga tersebut membentuk pattern apa saja. Orang-orang Sydney pun cuek-cuek dengan bunganya alias ngga ada yang merusak atau memetik bunga-bunganya, jadi keindahannya bisa dinikmati terus. Kapan yah orang Indo ngga hobi metik bunga tetangga? :(

 
posted by Lilia at 10:17 pm | Permalink | 2 comments
Makanan Korea
Tanggal 14 Oktober yang lalu aku sempat jalan-jalan sama teman-teman. Karena belum pada makan saat ketemu jam 11 pagi itu, akhirnya diputuskan untuk makan-makan dulu, terutama karena anaknya Yvonne, salah satu temanku ternyata lagi lapar karena sewaktu Yvonne ke city, ternyata jalur keretanya sedang dalam trackwork, artinya sedang dalam perbaikin jalur rel-nya. Jadi keretanya Yvonne selain terhambat juga frekuensinya dikurangi. Atas usul Yvonne, kita semua pergi ke restoran Korea yang belum pernah aku coba. Restorannya dekat Paddy's Market dan terletak di lantai satu di sebuah bangunan kecil. Ini dia hasil jepretan kamera HP atas permintaan mamak Yenod:

Orang Korea biasa makan sup dengan sendok sup yang besar dari kayu seperti diatas. Makanan diatas itu sup pork with udon (irisan babi diatas mie udon yang berkuah). Botol bertulisan jepang biru-biru disamping itu adalah Ramune, minuman limun Jepang. Untuk membukanya ada cara unik, kita harus menekan tutup plastik sampai masuk kedalam botol. Tutup plastiknya mendorong bola kaca ke dalam dan rupa botolnya jadi cantik. Pertama kali mendapat Ramune, saya kira bola kaca itu es batu, cuma setelah sekian lama minum koq es-nya kaga mencair-cair ya? Hihihi...


Nah kalo ini adalah katsu-don (babi goreng tepung yang diletakkan diatas mie udon berkuah). Mangkoknya aja sudah gede apalage sendoknya. Ga heran kalo cara makan orang Korea sering dilihat orang Barat sebagai tata-cara-makan-yang-tidak-sopan-sekali. Sudah sendoknya besar buat menyeruput-ruput yang seringkali menimbulkan bunyi, masi ditambah kebiasaan mereka ngobrol keras-keras sambil makan dan mengaduk-aduk isi mangkok mereka dengan segala isinya. Tapi itu katsu-don enak loh :)~~

Kalo ini adalah pesenanku, seafood tonkotsu-don (seafood dengan sup tonkotsu alias sup babi dengan rempah2nya). Konon masak kuah tonkotsu ini harus dengan diaduk pelan-pelan selama 3 hari untuk mencapai rasa yang unik. Rasanya seh enak unik, cuman sayangnya asin sekali di lidahku.


Ada cerita lucu sewaktu makan-makan itu. Sup pesenanku ngga datang-datang selama 30 menitan. Tadinya aku kira masi dimasak sampai kita semua guyonan sambil lirik-lirik waitress-nya jangan-jangan tuh sup baru dateng ke meja setelah 3 hari dimasak :))
Ternyata? Koki-nya lupaaaaaaa ama pesenanku, dikiranya sudah dikeluarkan, jadilah nunggu bentaran lagi buat sup tonkotsu-nya.
 
posted by Lilia at 9:47 pm | Permalink | 2 comments
Sunday, October 15, 2006
A Day Before
My brother (Yauw2) and me are sharing the same birthday month., the difference is I have my birthday first 5 days before my little brother. What my sometime-good-sometime-playful big brother of mine would do this year to play a fool on me?
Well, he send me this sms:

"Jangan lupa besok Yauw2 ultah lho hihihi"

The result? I send him a sms back with an imaginary idea to kick off his doll (a cow with black spot and that-smell) straight away to Congo.
 
posted by Lilia at 11:25 pm | Permalink | 4 comments
Sunday, October 08, 2006
Oktoberfest Part 2
Sekarang marilah kita bahas beberapa makanan di festival (klik di foto buat liat foto ukuran besarnya):

Diatas ini adalah foto pork knuckles yang dipanggang saja, ada jenis pork knuckle yang di asapin baru dipanggang. Dimakannya bersama roti dan sayur kubis yang sudah difermentasikan itu (sauerkraut). Minuman beer Gusser itu bukan minuman saya yah, secara saya ini pembenci bau beer. Gelas plasti kecil itu adalah apple juice yang dicampur dengan alkohol yang kadarnya tinggi, katanya sih minuman itu namanya schnapp, waktu saya coba ga sampai seteguk saja sudah bisa membakar tenggorokan. Makanan dan kedua minuman itu milik teman saya. Saya cuma pinjam buat difoto.

Ini dia cara mereka memanggang pork knuckles, see that oil, dripping from those grilled pork knuckles.

Ini dia close-up pork knuckle. What? Are you boring with those pork? Hihihi... disampingnya itu adalah sosis2 Jerman dan kubis fermentasinya (sauerkraut).



Ingat oliebollen tadi? Ini dia donat kampung ala Belanda (Dutch) yang dicampur dengan kayu manis dan kismis lalu digoreng. Yum...


Untung saya ga tega anak-tirikan si oliebollen, ini dia close-up si donat kampung ala Dutch. Disajikan dengan gula halus, now do you know where did you got that icing sugar from?



Ini adalah cara membuat poffertjes ala Dutch secara kilat. Kue-kuenya kecil dan dipanggang-nya agak lama.

Saran penyajian si poffertjes hangat-hangat ini dengan gula maple atau butter lalu ditaburi gula halus. Anyone order this plate? Four dollar please...



Bagi yang mulai bertanya-tanya kenapa festival yang aslinya dari Jerman ini bisa ada berbagai masakan dari Dutch, coba perhatikan foto diatas. Iyah, itu tari-tarian dari Portugal. Karena saya benar-benar "peta buta", saya sempat nanya ke teman kalo-kalo Portugal itu dekat Jerman.


Akhirnya saya bertanya ke adik saya yang kuliah di Jerman:
(info almdudler itu lemonade yang aku minum dari kaleng yang berwarna merah dan ada gambar cewek-cowok berseragam hijau)

Lilia: almdudler itu bukannya minuman germany?
Lilia S: lemonade?
adek: itu minumannya österreich
Lilia: ?
Lilia: mana lage itu?
adek: bukan jerman
Lilia: yg ijo2 getu seragamnya
adek: austria
Lilia: austria?
Lilia: ...
Lilia: dicampur2 keknya
Lilia: kalo german semua bosen kale
adek: aneh2 pantesan disini ampe diprotes.. kalo berani campur2in oktoberfest ama lain2 didenda en ijin buat berikutnya nggak keluar...
adek: masa ada oktobefest (dikotanya adekku-red) dicampurin ama tari samba dari brazil...
adek: aneh2 saja

Pantesan festivalnya Oktoberfest di Fairfield minggu kemaren sampai ada 3 stalls yg jualan kebab yang jelas-jelas asli Turkey, tarian dari Portugal, kue-kue dari Dutch, dan bahkan ada stall yang berjualan makanan gorengan dari Vietnam. Tapi yang jelas festivalnya aman dan dijaga ketat oleh polisi biarpun banyak yang minum beers, donat2nya enak, tari2an membuat suasana hidup dan serunya tiap ada yang maju buat persembahkan acara ada tereak-tereakan dan tepuk tangan serta seru-seruan dalam bahasa Jerman.
Selain stalls makanan, ada stalls yg jualan souvenir lucu-lucu dari Jerman. Tapi aku ngga beli satupun karena aku ingin suatu saat nanti aku beli dari Jerman sana.

 
posted by Lilia at 10:39 pm | Permalink | 8 comments
Oktoberfest Part 1
Tanggal 1 Oktober yang lalu, aku pergi ke Fairfield. It's around 50 minutes by car from Sydney City (CBD). Karena tao kesempatan ga dateng dua kali, jadi aku langsung iyain aja pas diajak temanku kesana apalagi karena tempatnya benar-benar jauh dan temanku sendiri belum pernah kesana. Temanku ini memang suka lihat2 sesuatu yang baru dan khas.

Belakangan dari info di sini, aku baru tahu kalo Fairfield City itu ternyata benar-benar multicultural city, ada sekitar 130 nationalities yg tinggal disitu. Melihat banner Fairfield City disitu, itu kata-kata "Celebrating Diversity" sebenarnya banyak dipakai di banner-banner kota-kota yang ada didalam Sydney. Australia benar-benar merupakan kota dimana banyak berbagai bangsa bercampur dan hidup berdampingan satu sama lain.
Balik ke Oktoberfest, ini dia foto hasil perburuan waktu itu:

Bagi orang Germany, Oktoberfest identik dengan beers. Yes, that mean a lot of beers during the festival. Gelas beernya besar-besar seperti di gambar diatas. Keran putih itu khas Jerman, di Aussie sini ngga ada keran beer kaya foto diatas. Spanduk diatas itu adalah merek-merek beers Jerman.

Pajangan wine, mixed vodka with fruit juice, Bailey dengan nama lain(?), dan beers dari festival.


Foto stalls yg di festival. Sauerkraut kubis yang sudah difermentasikan dan berasa kecut, biasanya menemani sosis atau daging panggang. Ada macam- macam sosis Jerman. Frankfurt adalah yang populer disini, Kransky juga. Bratwurst belum pernah saya coba, ada banyak jenis sosis lain. Perhatikan nama oliebollen dan applebeignet.


Ada juga schnitzel, kartoffelpuffer alias potato pancake dan lain-lain.


Ada pork-knucles alias babi panggang bersama tulang, katanya dari siku babi. Kalo Langosh adalah sejenis potato pancake ala Hungaria (yg ini ngga saya coba, perut terbatas euy...)

 
posted by Lilia at 10:04 pm | Permalink | 1 comments
Thursday, October 05, 2006
Arti Nama Beverly
Atas permintaan seorang penggemar dan seorang teman blogwalking, saya mencari-cari arti nama Beverly.

Setelah browsing berkali-kali, ternyata arti nama Beverly cuma stream or meadow. Kalo stream itu tempat air mengalir, kalo meadow itu artinya tempat dimana rerumputan bertumbuh alias padang rumput hijau yg luas.

Pikir-pikir, koq bahas nama Beverly kurang seru yah?

Eh, keingat kalo ada nama laen di blog-nya si Beverly, yaitu... (yang kenal si Beve pasti tao deh)......... JONATHAN



Jadi marilah kita bahas arti nama JONATHAN ini:

The boy's name Jonathan is pronounced JAHN-a-thun. It is of Hebrew origin, and its meaning is "gift of God". Related to Nathan. Biblical: the son of King Saul, Jonathan was noted for his manliness, generosity, and unselfishness. He saved David's life when Saul would have killed him.


Hohohohoho..... manly (ehem...ehem... yg ini ga diragukan dari postingan si Beve, gimana si cowok menggenggam tangan si Beve *awwww* ada yg merah pipinya)
Terus generosity, iyah, dia kan terbang jauh-jauh buat temuin si Beve bulan September tiap taonnya.
Unselfishness, orangnya kan banyak berkorban buat si Beve *ingat-ingat postingan soal Jon ini*

Terus apalage yah? Ga bisa komen lainnya, karena source-nya cuman dari si Beve, yang jelas I'll pray that both of you'll be happy and walk together under God's blessing :)

Gimana postingan ini, Bev?
 
posted by Lilia at 7:48 pm | Permalink | 1 comments