Tanggal 14 Oktober yang lalu aku sempat jalan-jalan sama teman-teman. Karena belum pada makan saat ketemu jam 11 pagi itu, akhirnya diputuskan untuk makan-makan dulu, terutama karena anaknya Yvonne, salah satu temanku ternyata lagi lapar karena sewaktu Yvonne ke city, ternyata jalur keretanya sedang dalam trackwork, artinya sedang dalam perbaikin jalur rel-nya. Jadi keretanya Yvonne selain terhambat juga frekuensinya dikurangi. Atas usul Yvonne, kita semua pergi ke restoran Korea yang belum pernah aku coba. Restorannya dekat Paddy's Market dan terletak di lantai satu di sebuah bangunan kecil. Ini dia hasil jepretan kamera HP atas permintaan mamak Yenod:
Orang Korea biasa makan sup dengan sendok sup yang besar dari kayu seperti diatas. Makanan diatas itu sup pork with udon (irisan babi diatas mie udon yang berkuah). Botol bertulisan jepang biru-biru disamping itu adalah Ramune, minuman limun Jepang. Untuk membukanya ada cara unik, kita harus menekan tutup plastik sampai masuk kedalam botol. Tutup plastiknya mendorong bola kaca ke dalam dan rupa botolnya jadi cantik. Pertama kali mendapat Ramune, saya kira bola kaca itu es batu, cuma setelah sekian lama minum koq es-nya kaga mencair-cair ya? Hihihi...
Nah kalo ini adalah katsu-don (babi goreng tepung yang diletakkan diatas mie udon berkuah). Mangkoknya aja sudah gede apalage sendoknya. Ga heran kalo cara makan orang Korea sering dilihat orang Barat sebagai tata-cara-makan-yang-tidak-sopan-sekali. Sudah sendoknya besar buat menyeruput-ruput yang seringkali menimbulkan bunyi, masi ditambah kebiasaan mereka ngobrol keras-keras sambil makan dan mengaduk-aduk isi mangkok mereka dengan segala isinya. Tapi itu katsu-don enak loh :)~~
Kalo ini adalah pesenanku, seafood tonkotsu-don (seafood dengan sup tonkotsu alias sup babi dengan rempah2nya). Konon masak kuah tonkotsu ini harus dengan diaduk pelan-pelan selama 3 hari untuk mencapai rasa yang unik. Rasanya seh enak unik, cuman sayangnya asin sekali di lidahku.
Ada cerita lucu sewaktu makan-makan itu. Sup pesenanku ngga datang-datang selama 30 menitan. Tadinya aku kira masi dimasak sampai kita semua guyonan sambil lirik-lirik waitress-nya jangan-jangan tuh sup baru dateng ke meja setelah 3 hari dimasak :))
Ternyata? Koki-nya lupaaaaaaa ama pesenanku, dikiranya sudah dikeluarkan, jadilah nunggu bentaran lagi buat sup tonkotsu-nya.
Li, gw lebih doyan makanan korea daripada makanan jepang. Makanan korea banyak yang pedes-pedes. Terus porsi nya gede-gede, cuman emang sendoknya rada aneh, gede bener gak pas ke dalam mulut gw. Syedapppp :))