Sejak hari Senin lalu, 19 Feb, alat yang aku nanti-nantikan akhirnya jadi. Alat ini adalah My Christmas Wish List. Karena harganya mahal sekali, jadi aku harus menabung dan mencicil pembayarannya. Sepasang alat itu bermerek Oticon yang jenisnya Oticon Pro Power dengan model BTE (Behind The Ear). Sesuai saran beberapa audiologist yang dulu-dulu dan konsultasi dengan teman sekerja aku, Amy, aku akhirnya memilih model BTE. Sebelumnya aku memakai model ITE (In The Ear) alias yang bisa dimasukkan ke dalam telinga tapi masih dapat dilihat dari luar. Model ITE (dibeli 12 tahun yang lalu) dulu kupilih karena gag kelihatan jelas selama gag melihat ke dalam telinga, mengingat banyak orang Indo suka nanya kalo melihat sesuatu yang diluar kebiasaan walaupun belum akrab atau kenal dan aku dulu pemalu serta rada malas menjawab terus.
Karena hearing loss aku termasuk yang tingkat severe, maka banyak audiologist menyarankan model BTE supaya speakernya diluar juga bersama-sama alatnya dan bisa menangkap lebih banyak suara, termasuk suara di belakangku dan suara lain tanpa harus membaca bahasa bibir. Alatnya sedang aku coba dan so far, aku bisa berkomunikasi dalam mobil dengan temanku tanpa harus melihat bibirnya (temanku duduk di depan terus). Juga karena alatnya adalah alat digital, maka alat ini secara otomatis akan menurunkan volume suara yang aku dengar terlalu keras sebelon suara itu mencapai syaraf telingaku. Maklum, buat orang yang terbiasa dengan hearing loss, mendengar suara yang terlalu keras yang disampaikan alat pendengar sampai ke syaraf bisa membuat sakit telinga bagian dalam.
Alat ini juga adalah tipe AI (artifical intelligence) yang bisa menghilangkan background noise alias suara latar belakang yang mengganggu pembicaraan one-in-one di tempat yang berisik sekali seperti public places. Alat ini juga mempunyai 4 program yang bisa disetel, salah satunya yang sudah disetel adalah tele-coil alias disetel khusus buat mendengarkan telephone. Dua program lainnya bakal aku pilih adalah pengurangan more background dan music preference. Let's see how everything going on next week before my 3rd appointment.
Alat ini juga mempunyai anti-occlusion, alias anti dengung. Kalo dengan alat yang lama, begitu ada orang memeluk aku atau ada benda menutupin telingaku, alatku langsung berdengung dan suaranya menyakitkan telingaku. Di alat yang baru, karena ada saluran buat udara masuk dan keluar, maka gag ada occlusion lagi. Masalah occlusion ini juga menjadi masalah besar karena membuat suaraku terdengar lebih keras daripada normal, jadi aku selalu mengira suaraku terlalu keras, jadi aku selalu berbicara pelan, membuat orang di sekitarku terkadang minta aku mengulang apa yang kukatakan. Sama seperti bila kamu menutup kedua telingamu dengan jari telunjuk dan mencoba berbicara, suaramu pasti bergema di dalam telinga.
Ini ada gambar bagaimana alat ini kelihatan dari luar. Kalau orang di Aussie sini cuek-cuek dengan melihat pemandangan alat itu, orang Indo yang disini ternyata masih nanya-nanya juga begitu mereka melihat aku memakai alat ini yang kelihatan jelas meskipun mereka tahu aku adalah pemakai alat pendengar. Fortunately, living independently in Australia made me be more confident to tell them about this new devices. Sifat pemalu aku mulai berkurang selama aku di Aussie dan bisa mendengar lebih jelas membuat aku lebih percaya diri dan bisa membuat aku terus menerus membiasakan memakai alat ini.
Besok aku ke gereja sabtu malam, let's see how this device react with music,,yes, music in the church. It's important to me as I always going to church, it's good if I'm able to listen to my voice clearly when I'm singing together.
Karena hearing loss aku termasuk yang tingkat severe, maka banyak audiologist menyarankan model BTE supaya speakernya diluar juga bersama-sama alatnya dan bisa menangkap lebih banyak suara, termasuk suara di belakangku dan suara lain tanpa harus membaca bahasa bibir. Alatnya sedang aku coba dan so far, aku bisa berkomunikasi dalam mobil dengan temanku tanpa harus melihat bibirnya (temanku duduk di depan terus). Juga karena alatnya adalah alat digital, maka alat ini secara otomatis akan menurunkan volume suara yang aku dengar terlalu keras sebelon suara itu mencapai syaraf telingaku. Maklum, buat orang yang terbiasa dengan hearing loss, mendengar suara yang terlalu keras yang disampaikan alat pendengar sampai ke syaraf bisa membuat sakit telinga bagian dalam.
Alat ini juga adalah tipe AI (artifical intelligence) yang bisa menghilangkan background noise alias suara latar belakang yang mengganggu pembicaraan one-in-one di tempat yang berisik sekali seperti public places. Alat ini juga mempunyai 4 program yang bisa disetel, salah satunya yang sudah disetel adalah tele-coil alias disetel khusus buat mendengarkan telephone. Dua program lainnya bakal aku pilih adalah pengurangan more background dan music preference. Let's see how everything going on next week before my 3rd appointment.
Alat ini juga mempunyai anti-occlusion, alias anti dengung. Kalo dengan alat yang lama, begitu ada orang memeluk aku atau ada benda menutupin telingaku, alatku langsung berdengung dan suaranya menyakitkan telingaku. Di alat yang baru, karena ada saluran buat udara masuk dan keluar, maka gag ada occlusion lagi. Masalah occlusion ini juga menjadi masalah besar karena membuat suaraku terdengar lebih keras daripada normal, jadi aku selalu mengira suaraku terlalu keras, jadi aku selalu berbicara pelan, membuat orang di sekitarku terkadang minta aku mengulang apa yang kukatakan. Sama seperti bila kamu menutup kedua telingamu dengan jari telunjuk dan mencoba berbicara, suaramu pasti bergema di dalam telinga.
Ini ada gambar bagaimana alat ini kelihatan dari luar. Kalau orang di Aussie sini cuek-cuek dengan melihat pemandangan alat itu, orang Indo yang disini ternyata masih nanya-nanya juga begitu mereka melihat aku memakai alat ini yang kelihatan jelas meskipun mereka tahu aku adalah pemakai alat pendengar. Fortunately, living independently in Australia made me be more confident to tell them about this new devices. Sifat pemalu aku mulai berkurang selama aku di Aussie dan bisa mendengar lebih jelas membuat aku lebih percaya diri dan bisa membuat aku terus menerus membiasakan memakai alat ini.
Besok aku ke gereja sabtu malam, let's see how this device react with music,,yes, music in the church. It's important to me as I always going to church, it's good if I'm able to listen to my voice clearly when I'm singing together.