Thursday, January 18, 2007
Water Intoxication
Hari minggu yang lalu, aku ngebaca berita di news.com.au ada berita tentang wanita berumur 28 tahun yang punya dua anak kecil, meninggal dirumahnya sendiri di Amrik sana. Meninggalnya dikarenakan water intoxication alias keracunan air. Air yang dimaksud disini justru air minum yang bersih. Sewaktu ngebaca berita itu aku gag kaget sama sekali karena aku teringat kata-kata dosen farmasi aku sewaktu aku masuk kelas formulasi dasar alias pelajaran membuat obat. Di kelas teori, si dosen langsung bilang kalo semua zat itu racun.

Apa aja yang kita makan, minum ataupun kita masukkan ke dalam tubuh kita entah lewat berbagai cara entah sengaja atau tidak, bisa jadi racun. Air saja bisa jadi racun katanya, kalo jumlahnya banyak. Aku jadi teringat kasus tenggelam, paru-paru korban berisi air, badan kembung. Matinya bukan hanya karena gag bisa bernafas saja, tapi juga dikarenakan banyaknya jumlah air yang terminum menyebabkan sel-sel kita pecah-pecah karena volume air yang masuk ke dalam sel-sel tubuh terlalu banyak, lihat saja balon yang pecah karena kebanyakan udara, kira-kira seperti itu sel kita pecah dan isi sel berhamburan keluar. Kalo sejumlah besar sel-sel pecah, sel-sel yang membentuk organ tubuh kita akan pecah juga, akibatnya bisa mematikan.

Kembali ke soal keracunan air itu, meminum air 2 liter sekaligus bisa mematikan, kata dosenku waktu itu. Aku sempat mikir, jumlah air minimum yang dianjurkan adalah 8 gelas perhari, alias 1.5 liter perhari, itupun dalam rentang waktu sekitar 16 jam dari kita bangun sampai sebelon kita tidur (karena kita tidur 8 jam). Lha ini kalo 2 liter diminum sekaligus tanpa memberi waktu ke ginjal buat mengolah dan mengatur kadar elektrolit di tubuh kita, jelaslah hancur sel-sel tubuh kita.

Si wanita yang meninggal itu ternyata ikut kontes "Hold your wee for a Wii", alias kontes minum air 220 ml (botol Aqua sedang itu) setiap 15 menit dan harus menahan kencingnya (wee), yang mampu bertahan paling lama yang mendapatkan Wii, a new nintendo game console. Perlombaan ini diselenggarakan oleh stasiun radio setempat di US sana. Panitianya bilang jangan coba2 terusin kalo gag tahan, toh kontes ini adalah kontes yang gag masuk akal buatku.
Si wanita itu ternyata mengalami sakit kepala yang gag tertahankan sehari sesudah kontes, dia sempat menelpon atasannya sambil menangis, dan dia pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan ditemukan ibunya sudah meninggal di rumahnya sendiri.

Ternyata meminum air yang berlebihan selain membuat kandungan elektrolit dalam tubuh gag seimbang (ingat keseimbangan elektrolit dalam tubuh itu penting, jadi gag boleh terlalu asin atau terlalu manis ataupun terlalu encer, alias kebanyakan air terus). Selain membuat elektrolit tubuh gag seimbang, sel-sel tubuh pecah-pecah, kandungan air yang banyak itu membuat tekanan osmosis di otak gag seimbang. Karena air di dalam tubuh bawah lebih banyak daripada kandungan elektrolit di otak, air tersedot ke atas alias memasuki otak, membuat kepala membesar dan meningkatkan tekanan pada otak(ini yang membuat sakit kepala tak tertahankan), akibatnya otak koma dan berakibat ke meninggalnya korban.

Hari minggu sorenya, aku ke rumah ayahnya temanku. Waktu itu temanku membahas soal bahayanya minum supplemen dari tahu alias suplemen phyto-estrogen yang kadar hormon estrogennya tinggi yang menyebabkan meningkatnya resiko kanker. Diet tahu yang tinggi ternyata meningkatkan resiko kanker, terutama kanker payudara. Aku bilang ke temanku itu hanya kalo kadarnya tinggi alias makan tahu banyak-banyak ataupun minum suplemen phyto-estrogen yang tinggi kadarnya. Bokapnya dengan arif menyetop perdebatan aku dan temanku, beliau bilang yang penting apa yang kita makan jangan banyak-banyak. Secukupnya saja.

Yah, kalo saja si wanita itu tahu tentang hal itu, jangan banyak-banyak, secukupnya saja. It's not worth risking your life just for a game console. I think her children would prefer to be with their mom rather than getting a new game console. What a cruel contest from that radio station, if only that radio station consult with a doctor before risking other people's life.
 
posted by Lilia at 7:47 pm | Permalink |


6 Comments:


At Friday, January 19, 2007 2:20:00 pm, Blogger Yenny Lesly

Li, jaman sekarang mah payah, semua dah beracun terutama di Indo. Tahu pake formalin, seafood pake formlin, beras pake kaporit pemutih,semua makanan ama minuman dah tercemar pengawet. Gimana gak jutaan penyakit menghadang?

 

At Friday, January 19, 2007 5:59:00 pm, Anonymous Anonymous

gue termasuk org yg jarang minum air neh..bukannya ga suka tapi suka lupa minum hehhe

 

At Wednesday, January 24, 2007 10:01:00 pm, Blogger Zsa Zsa

hiiiiii syerem! emang kok, segala sesuatu yang berlebihan itu ga baek :)

 

At Friday, January 26, 2007 11:27:00 pm, Anonymous Anonymous

Yenny - Yah mau gag mau kayanya harus dimulai dari pendidikan buat pedagang yah?

Amey: coba taro sebotol air dan tiap kali ingatkan diri sendiri kalo harus habiskan sebotol sehari.

ATK: Masaru Emoto mah gag bener. Soale basic fisika yah, gag ada kristal air yg bentuknya sama persis. Masaru bisa bebas milih2 yg kliatan bagus buat ditunjukkan dan milih yg jelek buat ditunjukkan juga. Coba liat http://en.wikipedia.org/wiki/Snow

"Snow is precipitation in the form of crystalline water ice, consisting of a multitude of snowflakes. Since it is composed of small ice particles it is a granular material. It has an open and therefore soft structure, unless packed by external pressure."

"A snowflake is an aggregate of ice crystals that forms while falling in and below a cloud. They are typically hexagonally (threefold) symmetrical; however, no two snowflakes will look exactly alike.

Snowflakes are not perfectly symmetric however. The most common snowflakes are visibly irregular, although near-perfect snowflakes may be more common in pictures because they are more visually appealing."

 

At Thursday, February 08, 2007 5:58:00 pm, Blogger Credo

Duhh.. kasian bener ya..
Mgkn orang2 secara umum menganggap air yg biasa diminum ga bakal berbahaya klopun diminum lebih banyak daripada yg biasa.

Eh, ato mgkn di kasus ini jadi berbahaya krn dia ga "pee" (mekanisme alami tubuh untuk membuat keseimbangan dihalangi, jadi berbahaya)