Ternyata doi diam-diam backstreet sama orang di US sana yang belum pernah ditemuin sama sekali. Si cowok juga lom pernah ketemu sama temanku ini. Jauh2 backstreet karena si cowok ini ternyata adalah drunker alias pemabok. Kalo kerja si cowok bisa disiplin alias biasa2, ga mabok2 tapi begitu balik rumah si cowok pasti mabok2 bisa swearing. Ternyata si cowok ini kerja dan uang hasil kerja kerasnya selalu dikasikan ke nyokap si cowok dan kakak si cowok. Ternyata kakaknya si cowok ini juga drunker, bedanya si kakak ternyata ga kerja alias pengangguran. Si cowok ini kayanya ga ada dan ga punya relationship dengan cewek lain.
sebagai pengamat dan sebagai cewek akupun ga bakal mau jadian ama si cowok dengan kondisi semacam ini. Drunker, uang lari ke kakak yg pengangguran (kalo ke nyokapnya sendiri seh oke2 yah sebagai bakti anak), plus si kakak yang tinggal serumah dengan si cowok ini, plus si cowok ini kalo mabok bisa keluarin kata2 nasty thing. Semua plus2 itu menambah nilai minus si cowok ini di depan mataku. Belon lagi waktu temanku minta putus karena temanku sadar kalo relationship macam ini ga bakalan jalan, eh si cowok begged her not to leave her. makin minus banget deh nilai cowok macam ini di mataku.
Ternyata pula si temanku ini orangnya ga tegaan, dia ga tega ninggalin cowoknya itu karena dia sadar kalo dia sendiri adalah satu2nya yang membuat si cowok itu keep sane (alias tetap waras) dalam keadaannya yg menyedihkan. walaupun aku beberkan kejelekan2 si cowok yang aku ketahui, juga tentang cowok ini ga berpendirian, ga punya percaya diri getu, ga bisa ambil keputusan, tetep mau terpuruk terus toh temanku masi ga tegaan. Malam itu dia minta putus lagi tapi si cowok ini begged lagi minta stay together.
Walaupun aku tanya ke temenku apa dia mau nukar ortunya (yang pasti nentang keras), teman2nya dan suasana tanah airnya buat terbang ke jauh sono menemui cowok yang hidupnya ga karu2an dan hidup ga karua2n bersama cowok itu, satu atap lagi sama kakaknya yg pemabuk, toh temenku tetap ga tega ninggalin tuh cowok tapi juga ga mau end up kelak dengan cowok itu. Bingung kan?
Dalam curhat selama 2 hari itu, banyak kata2 yg membuat aku trenyuh, meskipun sengaja ga aku tunjukin dalam ketikan2 chat aku, supaya temanku ini punya kekuatan dan pendirian, ini kata2 yg bikin aku miris:
- My mind says... he is a rotten case, it's a NO NO, but then my heart says...follow ur heart,not ur mind..
- It's better if he's cheating on me, I will feel alot easier to leave.
- Is it him that can't live without me or me don't want to leave him?
- Why I always end up with bad choices of man?
- Why I can't find the normal guy? Whom I love and who love me, and we'll live happily ever after? Why other ppl get it so easily?
Kalo aku liat, banyak yang sudah merit dan pacaran, iya sebagian besar dari mereka kelihatannya mudah sekali mendapatkan pasangannya dan merit. Semua keliatan berjalan lancar, tapi masalah dalam hubungan selalu ada, baik selama pacaran atupun sesudah merit. Relationship is not an easy thing.
Akhir chatting? Aku saranin dia ambil holiday, jaoh2 dari chat ama si cowok itu, jaoh2 dari rumahnya dan ke tempat baru. Ga harus luar negri, bisa ke kota lain yang dia lom pernah pergi, nginap di rumah teman dan jalan2 seputar kota lah, atau luangkan waktu buat hobi dia. Kalo di tempat baru dan ada waktu buat berpikir dan membuka matanya, mungkin dia bisa berpikir sebaik2nya.
Juga di tempat baru itu siapa tao dia bisa ketemu cowok yang baik untuknya yang mungkin ga ada di kota asalnya, jadi ga pernah ketemu. Semoga nasibnya yang di tempat dan waktu yang salah selama ini bisa berubah jadi di tempat yang tepat dan waktu yang tepat saat dia bertemu someone better.
Any more advice yang bisa di share buat temanku ini ga? Supaya dia punya pendirian yang kuat buat tinggalin cowok itu sebelon grown more attached getu?
biarin aja dulu. lama2 dia bisa milih yg terbaik. semakin qta kasi saran semakin dia ga bisa kasi kepastian:D
keik aku dulu:D