Wednesday, September 20, 2006
Bad Soulmate
Aku mulai berasa sakit sejak hari jumat siang, hari minggu sorenya masi juga demam ringan dan suara mulai serak2 basah. Setelah memutuskan ngga mungkin bisa kerja dengan keadaan seperti itu, aku telpon tempat kerja buat cuti sakit hari senin dan selasa. Padahal daku termasuk orang yang aktif, kalo sampai nganggur bisa mati kebosanan atau jalan muter2 ga karuan. Betah di depan komputer hanya kalo ada bacaan, kerjaan ataupun game, kalo ga pasti sudah cabut jalan2 kemana2. Selama sakit, aku paksain di rumah terus aja, bobo2 siang tapi ga mempan juga mempercepat waktu bosan itu berlalu. Tao2 salah seorang teman chat message aku dan ngajak curhat. Jadilah 2 hari itu aku sempat dengerin masalahnya.

Ternyata doi diam-diam backstreet sama orang di US sana yang belum pernah ditemuin sama sekali. Si cowok juga lom pernah ketemu sama temanku ini. Jauh2 backstreet karena si cowok ini ternyata adalah drunker alias pemabok. Kalo kerja si cowok bisa disiplin alias biasa2, ga mabok2 tapi begitu balik rumah si cowok pasti mabok2 bisa swearing. Ternyata si cowok ini kerja dan uang hasil kerja kerasnya selalu dikasikan ke nyokap si cowok dan kakak si cowok. Ternyata kakaknya si cowok ini juga drunker, bedanya si kakak ternyata ga kerja alias pengangguran. Si cowok ini kayanya ga ada dan ga punya relationship dengan cewek lain.

sebagai pengamat dan sebagai cewek akupun ga bakal mau jadian ama si cowok dengan kondisi semacam ini. Drunker, uang lari ke kakak yg pengangguran (kalo ke nyokapnya sendiri seh oke2 yah sebagai bakti anak), plus si kakak yang tinggal serumah dengan si cowok ini, plus si cowok ini kalo mabok bisa keluarin kata2 nasty thing. Semua plus2 itu menambah nilai minus si cowok ini di depan mataku. Belon lagi waktu temanku minta putus karena temanku sadar kalo relationship macam ini ga bakalan jalan, eh si cowok begged her not to leave her. makin minus banget deh nilai cowok macam ini di mataku.

Ternyata pula si temanku ini orangnya ga tegaan, dia ga tega ninggalin cowoknya itu karena dia sadar kalo dia sendiri adalah satu2nya yang membuat si cowok itu keep sane (alias tetap waras) dalam keadaannya yg menyedihkan. walaupun aku beberkan kejelekan2 si cowok yang aku ketahui, juga tentang cowok ini ga berpendirian, ga punya percaya diri getu, ga bisa ambil keputusan, tetep mau terpuruk terus toh temanku masi ga tegaan. Malam itu dia minta putus lagi tapi si cowok ini begged lagi minta stay together.
Walaupun aku tanya ke temenku apa dia mau nukar ortunya (yang pasti nentang keras), teman2nya dan suasana tanah airnya buat terbang ke jauh sono menemui cowok yang hidupnya ga karu2an dan hidup ga karua2n bersama cowok itu, satu atap lagi sama kakaknya yg pemabuk, toh temenku tetap ga tega ninggalin tuh cowok tapi juga ga mau end up kelak dengan cowok itu. Bingung kan?

Dalam curhat selama 2 hari itu, banyak kata2 yg membuat aku trenyuh, meskipun sengaja ga aku tunjukin dalam ketikan2 chat aku, supaya temanku ini punya kekuatan dan pendirian, ini kata2 yg bikin aku miris:
  • My mind says... he is a rotten case, it's a NO NO, but then my heart says...follow ur heart,not ur mind..
  • It's better if he's cheating on me, I will feel alot easier to leave.
  • Is it him that can't live without me or me don't want to leave him?
  • Why I always end up with bad choices of man?
  • Why I can't find the normal guy? Whom I love and who love me, and we'll live happily ever after? Why other ppl get it so easily?
Well, kalo aku akui sih, dari cerita2nya dia memang selalu end up dengan cowok yang menyakiti dia dengan kencan dengan cewek laen, ataupun end up dengan cowok yang menyukai dia tapi si cowok ternyata sudah punya cewek dan ga mau bilang ke temanku ini sampai akhirnya temanku memergoki mereka berdua. Temanku ini tahu diri, kalo dia ketemu cowok yang sudah ada gandengannya, otomatis dia menjauh dan memutuskan hubungannya dengan cowok2 seperti itu walaupun ada 2 cowok yang nelpon dan bilang kalo si cowok tuh mau jadian ama dia dan putusin ceweknya. Temanku ini bukan tipe yang mau ambil cowok seperti itu, dia memilih mengalah daripada menduakan cewek lain ataupun rebut2an walaupun dia dah terlanjur suka ama si cowok2 itu.

Kalo aku liat, banyak yang sudah merit dan pacaran, iya sebagian besar dari mereka kelihatannya mudah sekali mendapatkan pasangannya dan merit. Semua keliatan berjalan lancar, tapi masalah dalam hubungan selalu ada, baik selama pacaran atupun sesudah merit. Relationship is not an easy thing.

Akhir chatting? Aku saranin dia ambil holiday, jaoh2 dari chat ama si cowok itu, jaoh2 dari rumahnya dan ke tempat baru. Ga harus luar negri, bisa ke kota lain yang dia lom pernah pergi, nginap di rumah teman dan jalan2 seputar kota lah, atau luangkan waktu buat hobi dia. Kalo di tempat baru dan ada waktu buat berpikir dan membuka matanya, mungkin dia bisa berpikir sebaik2nya.
Juga di tempat baru itu siapa tao dia bisa ketemu cowok yang baik untuknya yang mungkin ga ada di kota asalnya, jadi ga pernah ketemu. Semoga nasibnya yang di tempat dan waktu yang salah selama ini bisa berubah jadi di tempat yang tepat dan waktu yang tepat saat dia bertemu someone better.

Any more advice yang bisa di share buat temanku ini ga? Supaya dia punya pendirian yang kuat buat tinggalin cowok itu sebelon grown more attached getu?
 
posted by Lilia at 6:02 pm | Permalink |


8 Comments:


At Wednesday, September 20, 2006 9:04:00 pm, Blogger Yossy and Ling

biarin aja dulu. lama2 dia bisa milih yg terbaik. semakin qta kasi saran semakin dia ga bisa kasi kepastian:D
keik aku dulu:D

 

At Thursday, September 21, 2006 10:59:00 am, Blogger Yenny Lesly

persepsi orang paling salah tentang pasangannya ketika dilanda asmara bahwa 1 hari orang yang kita sayangi akan berubah ato kita bisa ngubah dia pelan-pelan so kita jadi menggampangkan sisi-sisi negatif orang tersebut.

No way deh! sekalinya pemalas yak seumur hidup pemalas, sekalinya pemabuk yak pemabuk. Jadi jangan pernah berharap. Lebih baik ikutin prinsip orang Jawa, Bobot, bibit, bebet :))

 

At Thursday, September 21, 2006 2:26:00 pm, Blogger Amey

pasangan hidup itu untuk urusan seumur hidup..jadi jangan sampe salah pilih..kalo uda salah pilih seumur hidup ini bakalan menderita :))

 

At Thursday, September 21, 2006 4:53:00 pm, Blogger Mutiara

Kalau baru kenal semuanya serba masih honeymoon alias masih yang enak2nya aja. Paling hati2 deh cari pasangan hidup, jangan doyan kepengaruh sama lingkungan.

 

At Friday, September 22, 2006 4:58:00 pm, Blogger Bunda RaRa

yah, blom ngapa2in ini kan...cari soulmate baru ajah

 

At Friday, September 22, 2006 9:38:00 pm, Anonymous Anonymous

aku setuju dengan saran kamu li, soale dia gag tega ninggalin cowonya. suruh dia holiday sendiri aja dulu, ketempat yang laen, jangan telepon2 cowonya dulu. biar dia mikir sendiri dalam beberapa hari itu. semoga pikirannya bisa lebih jernih dan mengambil keputusan yang benar. ini bukan maen2 dapet cowo drunker...amit2 deh...kalo dah married, bisa dipukul itu.....

yuliana
http://sinarta.com

 

At Thursday, September 28, 2006 9:39:00 am, Blogger Zsa Zsa

pemabuk sebenernya msh bisa di rehab, tapi kalo lingkungan masih tetep seperti itu - ya mungkin rada susah yah. kayaknya tuh cowok stress karena keluarganya dan tanggung jawab yang besar untuk selalu support mama/kakaknya. menurutku - bilang sama temenmu untuk ninggalin mama/kakaknya, pindah ke kota laen untuk memulai hidup baru,. kalo si cowok ga mau, ya sut .. brarti doi ga punya niatan untuk merubah hidupnya. cowok macem gini sih ga worth it untuk semua kesedihan, penderitaan dan airmata temen lu itu. buang2 waktu n energy. one thing yang perlu diinget - perubahan (apapun itu terutama sikap n habit) hanya bisa dilakukan kalo orangnya sendiri punya niat yang keras.

ada pepatah mengatakan begini: you can never change a man, except her mother - who can change them when they were still a baby.

yang artinya, jangan berharap deh untuk bisa merubah seseorang.

 

At Friday, September 29, 2006 5:13:00 pm, Blogger cika

setuju dengan beberapa pendapat di atas. kita selalu berharap pasangan kita berubah sesuai dengan keinginan kita. waktu pacaran mungkin saja keliatan kalo dia berubah sedikit atao total, tapi kalo yang namanya habit pasti muncul lagi deh di kehidupan setelah menikah.
ngerubah orang itu ngga gampang