Sunday, January 21, 2007
Imperforate Anus

Kelainan pada bayi yang lahir tanpa lubang untuk buang air besar (anus) disebut imperforate anus atau anal atresia. Bayi lahir tanpa lubang anus ini harus segera dioperasi untuk dibuatkan lubang anus.

Tadi sore setelah pulang dari Wollongong untuk menghadiri house warming seorang teman di Wollongong, aku beserta Ci Yani dan Ko Kris pergi ke Prince of Wales Hospital. Salah seorang teman yang dulunya satu universitas denganku di Wollongong, si Er, semula bermaksud untuk melahirkan bayinya disini untuk mendapatkan citizenship karena si Er dan suaminya adalah pemegang PR visa disini. Jadi mereka berhak mendapatkan bebas biaya atas kelahiran anak di rumah sakit. Lagian si Er dan suaminya dulu pernah bekerja disini dan sempat menyumbang pajak. Setelah balik ke Indonesia dan menikah, mereka memutuskan untuk melahirkan bayi pertamanya disini. Sewaktu di USG di Indonesia maupun di Aussie sini, bayinya tampak normal. Tetapi setelah dilahirkan, seperti biasanya dokter dan suster2 (nurses) sini melihat kondisi bayinya dan diperiksa semuanya.

Para dokter dan susternya langsung tahu kalo si bayi lahir tanpa lubang anus, alias lubang anusnya tertutup. Padahal bayi yang baru lahir di ususnya sudah di produksi poo pertamanya alias meconium (diproduksi just before birth) yang berwarna kehitam-hitaman dan biasanya keluar secara alami dalam masa beberapa jam setelah dilahirkan.

Bayinya Er, namanya Christopher, lahir malam hari, menjelang subuh. Pagi-paginya sekitar jam 10 pagi, kata si Er, banyak dokter ahli sudah mengamati bayinya dan melakukan berbagai pemeriksaan seperti organ-organ tubuhnya dari ginjal, perut dan pencernaan, syaraf, dan sebagainya. Kata si Er ada sekitar 10 dokter melakukan pemeriksaan bergantian untuk memastikan jalan terbaik bagi si Christopher. Akhirnya diketahui bahwa si bayi ternyata beruntung, dia hanya mengalami low perforate alias cuma missing lubang anusnya. Usus dan syarafnya (buat poo dong) ternyata sudah ada dan normal, jadi yang perlu dilakukan adalah pembuatan lubang anus lewat operasi.

Jadilah sehari setelah dilahirkan, alias setelah para dokter mengambil kesimpulan, si bayi dioperasi dam dibuatkan lubang anusnya lalu dibuatkan kantung di bagian depan bawah perutnya untuk tempat membuang poo-nya karena menunggu anusnya sembuh dan kering dulu. Ternyata suami si Er punya teman di Indo dan kakak si teman mengalami hal yang sama dengan bayinya. Ternyata pula kakak temannya sampai habis-habisan menjual rumah buat biaya operasi dan pengobatan anaknya sendiri mulai dari lahir sampai dioperasi berkali-kali itu ternyata butuh 4 tahun dan uangnya habis buat operasi anus itu. Mungkin si anak mengalami high imperforate alias perlu dibuatkan colon (tempat menampung poo sebelon dikeluarkan lewat anus), si Er gag jelas keadaan anak itu.

Si Er termasuk beruntung karena biaya operasi dan tinggalnya di rumah sakit dibayar oleh pemerintah Aussie dan bahkan karena dia melahirkan di Aussie, dia berhak mendapatkan tunjangan dari pemerintah Aussie untuk kelahiran dan perawatan anaknya sekitar ribuan dollar Australia. Australia memberikan tunjangan ini untuk mendorong jumlah kelahiran di negara ini yang kecil, dikarenakan biasanya sepasang orang tua punya anak hanya 1 atau dua anak saja, akibatnya pertumbuhan penduduk kecil atau turun.
 
posted by Lilia at 10:40 pm | Permalink | 4 comments
Thursday, January 18, 2007
Water Intoxication
Hari minggu yang lalu, aku ngebaca berita di news.com.au ada berita tentang wanita berumur 28 tahun yang punya dua anak kecil, meninggal dirumahnya sendiri di Amrik sana. Meninggalnya dikarenakan water intoxication alias keracunan air. Air yang dimaksud disini justru air minum yang bersih. Sewaktu ngebaca berita itu aku gag kaget sama sekali karena aku teringat kata-kata dosen farmasi aku sewaktu aku masuk kelas formulasi dasar alias pelajaran membuat obat. Di kelas teori, si dosen langsung bilang kalo semua zat itu racun.

Apa aja yang kita makan, minum ataupun kita masukkan ke dalam tubuh kita entah lewat berbagai cara entah sengaja atau tidak, bisa jadi racun. Air saja bisa jadi racun katanya, kalo jumlahnya banyak. Aku jadi teringat kasus tenggelam, paru-paru korban berisi air, badan kembung. Matinya bukan hanya karena gag bisa bernafas saja, tapi juga dikarenakan banyaknya jumlah air yang terminum menyebabkan sel-sel kita pecah-pecah karena volume air yang masuk ke dalam sel-sel tubuh terlalu banyak, lihat saja balon yang pecah karena kebanyakan udara, kira-kira seperti itu sel kita pecah dan isi sel berhamburan keluar. Kalo sejumlah besar sel-sel pecah, sel-sel yang membentuk organ tubuh kita akan pecah juga, akibatnya bisa mematikan.

Kembali ke soal keracunan air itu, meminum air 2 liter sekaligus bisa mematikan, kata dosenku waktu itu. Aku sempat mikir, jumlah air minimum yang dianjurkan adalah 8 gelas perhari, alias 1.5 liter perhari, itupun dalam rentang waktu sekitar 16 jam dari kita bangun sampai sebelon kita tidur (karena kita tidur 8 jam). Lha ini kalo 2 liter diminum sekaligus tanpa memberi waktu ke ginjal buat mengolah dan mengatur kadar elektrolit di tubuh kita, jelaslah hancur sel-sel tubuh kita.

Si wanita yang meninggal itu ternyata ikut kontes "Hold your wee for a Wii", alias kontes minum air 220 ml (botol Aqua sedang itu) setiap 15 menit dan harus menahan kencingnya (wee), yang mampu bertahan paling lama yang mendapatkan Wii, a new nintendo game console. Perlombaan ini diselenggarakan oleh stasiun radio setempat di US sana. Panitianya bilang jangan coba2 terusin kalo gag tahan, toh kontes ini adalah kontes yang gag masuk akal buatku.
Si wanita itu ternyata mengalami sakit kepala yang gag tertahankan sehari sesudah kontes, dia sempat menelpon atasannya sambil menangis, dan dia pulang ke rumah dari tempat kerjanya dan ditemukan ibunya sudah meninggal di rumahnya sendiri.

Ternyata meminum air yang berlebihan selain membuat kandungan elektrolit dalam tubuh gag seimbang (ingat keseimbangan elektrolit dalam tubuh itu penting, jadi gag boleh terlalu asin atau terlalu manis ataupun terlalu encer, alias kebanyakan air terus). Selain membuat elektrolit tubuh gag seimbang, sel-sel tubuh pecah-pecah, kandungan air yang banyak itu membuat tekanan osmosis di otak gag seimbang. Karena air di dalam tubuh bawah lebih banyak daripada kandungan elektrolit di otak, air tersedot ke atas alias memasuki otak, membuat kepala membesar dan meningkatkan tekanan pada otak(ini yang membuat sakit kepala tak tertahankan), akibatnya otak koma dan berakibat ke meninggalnya korban.

Hari minggu sorenya, aku ke rumah ayahnya temanku. Waktu itu temanku membahas soal bahayanya minum supplemen dari tahu alias suplemen phyto-estrogen yang kadar hormon estrogennya tinggi yang menyebabkan meningkatnya resiko kanker. Diet tahu yang tinggi ternyata meningkatkan resiko kanker, terutama kanker payudara. Aku bilang ke temanku itu hanya kalo kadarnya tinggi alias makan tahu banyak-banyak ataupun minum suplemen phyto-estrogen yang tinggi kadarnya. Bokapnya dengan arif menyetop perdebatan aku dan temanku, beliau bilang yang penting apa yang kita makan jangan banyak-banyak. Secukupnya saja.

Yah, kalo saja si wanita itu tahu tentang hal itu, jangan banyak-banyak, secukupnya saja. It's not worth risking your life just for a game console. I think her children would prefer to be with their mom rather than getting a new game console. What a cruel contest from that radio station, if only that radio station consult with a doctor before risking other people's life.
 
posted by Lilia at 7:47 pm | Permalink | 6 comments
Gisi Susu
Ngebaca postingan Yenny tentang susu buat balita, aku jadi teringat percakapan di supermarket sekitar 6 bulan yang lalu. Ceritanya hari itu aku lagi ke supermarket Thai Kee di atasnya Pddy's Market. Pas lagi bayar di kasir, tiba2 ada ibu di belakangku ngomong-ngomong sama ibu di depanku. Yang dibelakang nanya kalo susu bubuk yang dia pegang itu susu buat anak-anak atau bukan dan kayanya dia ragu-ragu terus, karena mereka berdua ngomong bahasa Indonesia dengan aku yang berada di tengah, jadilah aku mesem-mesem.

Akhirnya aku gag tahan, aku bilang ke ibu yang dibelakangku kalo susu bubuk itu bisa buat anak-anak karena aku ingat susu bubuk itu pernah dibeli sama aunty aku buat dikirim ke Indo, buat keponakannya. Terus aku nanya ke ibu itu anak2nya umur berapa. Jawabnya umur 10-12 tahun. Aku sempat kaget, karena bayanganku anak2 dengan susu bubuk kan umur balita, ini koq umur teen?

Pas ketemu teman2ku aku iseng-iseng nanya apa bener umur 10-an masi pake susu bubuk getu? Ternyata di Indo katanya masih pake susu formula terus. Aneh menurutku, karena anak-anak di Aussie sini engga pake susu bubuk lagi setelah lewat usia sekitar 5 taon. Yang mereka minum justru susu sapi segar. Toh anak-anak disini engga kekurangan gisi, yang ada malah mereka besar dan kuat, juga lebih tinggi dari orang tua mereka yang berasal dari China, Indonesia dan negara2 Asia lainnya.

Kalo soal snack disini sistimnya sudah diubah ke healthy snack. Anak2 dibekalin potongan wortel atau batang celery (yang batangnya gede), yogurt, cheese dan susu segar dalam kotakan kecil saja (susu UHT). Makan siang pun sandwich atau nasi/mie dengan lauk pauk buat yang Asian.

Kembali ke soal susu, perlukan anak-anak diberi minum susu bubuk daripada susu segar? Benar kata dokter anaknya si Yenny, gisi makanan untuk anak-anak mainly dari makanan, bukan susu lagi. Jadi yang dikonsumsi utamanya yah makanan, not milk. Fresh milk disini masih memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, dikonsumsi oleh orang dewasa pula dalam jumlah kecil. Sekitar segelas atau dua gelas saja sehari. Kalo yang wanita umumnya memilih skim milk daripada full cream milk. Kalo gue mah gag bisa minum skim milk, rasanya kaya minum susu diencerin dengan air, jadi milih full cream aja.

Masihkah kamu mengkonsumsi susu segar setiap harinya? Atau jangan-jangan susu kental manis atau susu bubuk yang kamu minum?
 
posted by Lilia at 7:45 am | Permalink | 2 comments
Thursday, January 11, 2007
The Wrong Garden
What wrong with the garden above? (click to enlarge)
Scroll down for an answer.






















Created by Derek Phillips based on James Dyson's idea, The Wrong Garden seem to defy gravitation. Read the article in here.

What do you think about the Wrong Garden? Seem a swimming pool next to your bedroom is better? *lirik2 Yenny* Posted by Picasa
 
posted by Lilia at 9:32 pm | Permalink | 3 comments
Tuesday, January 09, 2007
Phantom of the Opera, the Movie
Liatin Titang di video, gue jadi pengen posting video juga. Tapi karena gue bukan narses and gag ada temen gue yg rela diposting, yah jadi posting movie musical kesukaanku Phantom of the Opera. Aku suka suara si Emmy Rossum yang jadi Christine Daae disini:





Do you like it? Atau lebih suka musical movie lain?
 
posted by Lilia at 8:03 pm | Permalink | 4 comments
Friday, January 05, 2007
Happyness
Ngebaca blog temen yg dah lama gag diisi2 ada kata mutiara yg bagus *lirik Khun*:

"mereka yang bahagia bukanlah yang tidak mempunyai masalah tapi mereka yang belajar bersyukur dalam kekurangannya..."

Jadi teringat sama film yang baru beredar, The Pursuit of Happyness, seem it's a good movie, only I need to wait for the DVD to enjoy it.

Kita semua emang harusnya bersyukur dalam kekurangan kita masing2, bukannya mimpi2 beli alat gadget yg canggih2 seperti Xbox 360, PS3, Wii, HP model terbaru, iPod, TV plasma dll.

Why did I discussed this? Because I read in the Australian newspaper that there are about ten thousand Australian with debts as they are tried to buy those expensive tech gadget, trying to be in the front line of the tech follower, try to be proud to be the first.

Temenku, pernah khotbah kira-kira begini:
Mereka membeli barang2 yang diharapkan bisa membuat mereka bahagia, tapi begitu terbeli kebahagiaan semu itu hanya sesaat dan gag pernah bisa mereka peroleh kebahagiaan sejati karena nafsu.

Gue akui, gue pernah mau beli alat2 mahal seperti iPod dan PDA, tapi gue tunda2 dulu dan lama2 gue mikir. Ortu gue aja kalo beli TV buat bertaon2 n ganti hanya kalo rusak sekalipun tokonya toko elektronik yg sukses waktu itu. Why should I waste my money for trend sesaat™?
Dipikir2 gue kan cuman dengerin musik kalo dirumah, itupun pake komputer. I don't need ipod on the way to work 'cos I preferred a book to accompany myself. PDA juga gag enak buat maen game, the screen is too small.

I remind myself that I don't need to buy something to make myself happy, I'll buy thing that I need, just like my Dad eventhough my Dad always buy thing that I like rather than what he likes.
 
posted by Lilia at 5:35 pm | Permalink | 7 comments
Tuesday, January 02, 2007
Resolusi
Gue punya resolusi taon baru neh, sebenarnya agak gag sreg nulis disini karena ada mata koko dan dedek gue yg kadang ngintip, tar bisa dijadiin bulanan2 ama mereka berdua kalo resolusinya gag jalan. Tapi yah, gue pikir gag apa2 deh sekalian nantang diri gue.
Tapi dipikir-pikir gimana dong, mosok rela getu dijadiin bulanan2 ntar? Setelah sms dari si Koko soal aduan dia soal nyokap cerita masa kecil dia ke tunangannya, gue jadi punya senjata buat balikin kata-kata si koko kalo dia coba-coba jadiin resolusi gue sebagai bulanan2.

Hoh? Oh masih bingung apa resolusi gue? Sebenarnya simple seh, gue bakal coba nanggalin penampilan jeans + kaos selama ini, mau ganti ke penampilan yang lebih feminim, lebih ke cewek-an getu loh plus kurusin badan. Kenapa jadi bulanan? Iyahlah, sudah hapal gue ama tingkah laku sodara2 gue yang suka saling godain satu sama laen.

Trus coba-coba cari icon feminim buat ditaro di blog gag nemu2, jadi taro aja foto si Audrey Hepburn pas maen di film Sabrina. Doi sering tampil dengan rambut boyish tapi keren dan tetep aja penampilannya cewek banget. Mau rambutnya diikat atau diapain getu tetep cantik deh. Sedangkan gue? Muka gue kan bulet yah, gag selancip si Audrey. Juga gue gag ada kelopak mata dan mulut gue gag se-sexy si Audrey yah. Lalu buat apa ditampilin disini? Yah paling gag walaupun gag secantik Audrey, I do hope I can be as feminine as her.

Trus, kudu bentuk eyebrows dong, harus latihan make-up plus beli baju yang menunjang kecewek-an. Sekarang aja gue gag mau beli baju kaos2, cukup sudah adegan2 melototi baju2 kaos di lemari dan bertanya2 koq kaos gue banyak yah? *pletaQ*

Jadi cewek itu gag gampang sebenarnya, harus spend time buat rawat muka dan badan, juga harus spend time rapiin rambut dan make-up segala. Tapi kalo bisa lalui semua itu dan tampil hari itu jadi cewek yang rapi, what a great improvement! Jadi gue mau manfaatin sources neh, ada temen yg mau belajar make-up ala Napoleon Perdis, bakal gue tanya2in cara make make-up yang bener dan bentuk eyebrow. Soal baju juga bakal gue cari-cari sambil lalu kalo perlu sama Zsa2. Soal dandan, nah ini yang susah secara gue orang yang suka kepraktisan. Gue harus belajar bangun pagian buat dandan bukannya malah nginet, juga harus spend time rawat muka dengan exfoliator dan masker. Kalo muka gag bersih gimana make-up mau bagus?

Tapi mikir-mikir, mosok seh gue mau dikalahin ama preman Bali yang gag mau kalah ama ABG? Yang sibuk2 dandan pake 2 jepit segala? Plus selagi bayangin rupanya si preman Bali ini pake jepit ala wanita dewasa, tiba-tiba gue nemu foto favorit si Vivien Leigh yang pernah maen di Gone With The Wind. Ini dia fotonya:
Nah kalo yang diikat pita dua ala ginih kayanya gag mungkinlah si Titang bakal ngadu dan nanya napa si mama pakai jepit dua. Kali2 yang pertama kali itu salah pasang jepitnya. Belinya boleh barengan ABG karena gag mau kalah ama ABG tapi pakenya jangan ala ABG (kaya yang di sampul bukunya si Khun) dong Yen *wink*
Semoga kali ini sukses pake jepit dua itu, plus lo bakal make-up ala Vivien gag yah? :)
 
posted by Lilia at 8:54 pm | Permalink | 4 comments